Langsung ke konten utama

Aplikasi pencari Hadist

Berikut ini ada aplikasi pencari hadist di Internet Aplikasi ini dikembangkan oleh Fawaid Kangaswad.

Bisa diakses disini 
 
hadits.site

Penjelasan dari website tersebut seperti ini:

Aplikasi hadits.site membantu untuk menelusuri hadits-hadits Nabi dan kesimpulan derajatnya berdasarkan penilaian para ulama.

Keunggulan aplikasi ini adalah:

  • Lebih fokus kepada hukum derajat hadits berdasarkan penilaian para ulama. Tidak menampilkan info sanad atau silsilah perawi hadits yang kebanyakan masyarakat secara umum kurang memahaminya. Karena kami memandang masyarakat umum lebih urgen untuk mengetahui kesimpulan hukumnya dari para ulama
  • Bisa melakukan pencarian dengan keyword dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Arab
  • Database aplikasi ini tidak mengambil dari database aplikasi hadits buatan Lidwa. Karena banyak aplikasi pencari hadits yang beredar di internet, menggunakan database dari Lidwa, yang dipakai secara ilegal
  • Kami memiliki tim penerjemah dan tim input hadits tersendiri

Informasi derajat hadits yang disajikan oleh aplikasi ini bersumber dari beberapa kitab ulama, diantaranya:

  • Shahih Al Bukhari
  • Shahih Muslim
  • Sunan At Tirmidzi
  • Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani
  • Silsilah Al Ahadits Adh Dha'ifah, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani
  • Shahih Al Jami' Ash Shaghir, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani
  • Shahih At Targhib wat Tarhib, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani
  • Takhrij Musnad Ahmad, karya Syaikh Syu'aib Al Arnauth
  • Takhrij Musnad Ahmad, karya Syaikh Ahmad Syakir
  • Takhrij Ihya 'Ulumiddin, karya Al Hafizh Al Iraqi
  • Al Jami' Ash Shaghir, karya As Suyuthi
  • Majma' Az Zawaid, karya Al Haitsami
  • Al Arba'un An Nawawiyah, karya An Nawawi
  • Al Adzkar, karya An Nawawi
  • dll.

Saran dan kritik silakan dikirimkan ke email saran[at]hadits.site

Aplikasi ini dikembangkan oleh Fawaid Kangaswad

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dan Anshar pun berderai air mata - Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

  Kisah pembagian Ghanimah setelah berakhirnya perang Hunain  Pembagian Ghanimah Perang Hunain  PEMBAGIAN GHANIMAH PERANG HUNAIN Setelah memutuskan untuk mengakhiri pengepungan benteng Thaif, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali ke Ji’ranah tempat Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyimpan ghanimah (harta rampasan) perang Hunain sebelum berangkat mengepung Thaif. Setibanya di Ji’ranah, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak langsung membagi harta rampasan perang tersebut kepada para Shahabat yang ikut dalam perang Hunain kecuali perak yang jumlahnya tidak tidak terlalu banyak.  Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sengaja menunda pembagian ghanimah ini beberapa hari, dengan harapan akan ada utusan dari kabilah Hawazin yang datang untuk menyatakan taubat dan menerima Islam. Namun ternyata tidak ada yang datang. Akhirnya ghanîmah dibagikan kepada kaum muhajirin dan para tawanan yang dibebaskan, sementara kaum Anshar tidak mendapatkan bagian sediki...

Fiqih I'tikaf dan Lailatul Qadar - Ustadz Firanda Andirja

  Selamat melaksanakan ibadah puasa bulan Ramadhan, semoga dimudahkan berpuasa yg berkualitas, penuh dengan lantunan al-qur’an dan sholat malam serta sedekah. Waspadalah dengan hal-hal yg mengurangi kualitas puasa anda sehingga berkurang pahalanya atau sirna. Karenanya : 1) Jauhi ghibah, karena ghibah akan menggugurkan pahala puasa anda, bahkan menurut segelintir ulama membatalkan puasa. Ghibah dijadikan lezat oleh syaitan, karenanya diantara perkara yg sangat menarik adalah menonton atau membaca berita ghibah. 2) Tundukan pandangan, agar pahala puasa anda tidak terkikis dengan aurot wanita yg terpajang di FB apalagi Youtube. 3) Waktu untuk ngenet jangan sampai lebih banyak daripada membaca al-Qur’an, sungguh ini adalah jebakan syaithan 4) Jauhi menghabiskan waktu dengan menonton sinetron yg isinya banyak memamerkan aurot wanita dan melalaikan dari akhirat. Demikian juga ngabisin waktu dengan main game dan semisalnya yg tdk bermanfaat. 5) Jauhi ngabuburit apalagi di jalanan sehin...

Sejarah Tahun Baru Masehi - Ustadz Wira Mandiri Bachrun

 Kajian Sejarah